Selasa, 07 April 2009

rokok dan kandungannya

Rokok… Sebuah justifikasi?

September 24, 2007 at 5:09 pm | In Ngacapruk | 6 Comments

Rokok-234

Beberapa teman masih banyak yang bertanya kepada saya tentang alasan saya merokok. Merokok? Apa sich enaknya?. Sungguh membuat saya sedikit bingung kalau ditanya mengenai masalah ini. Jawaban seperti apa yang harus saya berikan. :-)

Apalagi disaat Ramadhan seperti ini, setidaknya banyak perokok yang merasa kesulitan menikmati asap rokok. Mungkin, ini saatnya untuk mengalihkan uang yang dipakai membeli rokok kepada hal lain yang lebih bermanfaat. Kembali ke pertanyaan di atas, sebelum menjawab pertanyaan diatas kita berkeliling dulu untuk mencari jawaban (justifikasi) yang cocok mengenai rokok ini.

Zat/Racun yang dikandung oleh rokok?

Memang telah banyak pihak menyebutkan bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok, terdapat 4000 jenis racun dimana komponen terbesarnya adalah nikotin, tar dan karbon monoksida (CO) (dikutip dari berbagai sumber).

Mengenai hal ini saya teringat cerita dari pemateri waktu ikutan latihan Kepemimpinan Organisasi (LKO) Himafi semasa kuliah dulu. Beliau adalah Pantur Silaban Ph.D. Dosen senior jurusan Fisika ITB (Gak tahu sekarang apakah Beliau masih ngajar apa nggak?). Beliau memberi pernyataan seperti ini, “Kalau rokok itu menyebabkan kesehatan manusia terganggu tidak sepenuhnya benar. Saya sudah berpuluh-puluh tahu merokok sampai saat ini tidak apa-apa. Yang harus diperhatikan adalah darimanakah uang yang diberikan untuk membeli rokok tersebut berasal? Apakah uangnya halal atau haram?”

Analogi yang beliau sampaikan adalah kalau uang yang dibelikan untuk membeli rokok berasal dari uang halal tentu tidak akan menyebabkan hal-hal yang merusak. Tapi kalau uang yang haram, sekalipun dibelikan bukan untuk membeli rokok atau membeli makanan yang higienis dan sehat tentu akan mengganggu kesehatan. Ini masalah keyakinan menurut beliau, sembari menceritakan beberapa dosen lain yang mengalami gangguan kesehatan padahal Ia tidak merokok. hehehe… hebatlah si bapak.

Satu lagi cerita mengenai bahaya rokok ini yang tidak berpengaruh pada beberapa orang yang merokok. Dalam sebuah tayangan Metro TV (saya lupa lagi tepatnya..) diberitakan ada seorang yang berumur seratus tahunan lebih lah, dia masih jagjag (dalam bahasa sunda artinya sehat-sehat aja). Setiap harinya, (setelah memasuki umur tertentu) ia terbiasa mengkonsumsi sekitar 2 bungkus rokok dan beberapa gelas kopi tiap harinya.

Dua penggalan cerita diatas adalah kejadian yang diluar distribusi normal (Kalau dalam statistik mungkin dikenal dengan istilah “pencilan”).

Ada satu lagi hal-hal yang masih saya pertanyakan mengenai bahaya rokok ini terkait dengan penelitian racun yang terkandung dalam rokok. Apakah yang menjadi bahan penelitian adalah rokok yang berasal dari luar Indonesia?Bukakah komposisi rokok itu berbeda-beda?

Pertanyaan ini timbul setelah saya nonton film The Insider (based on true story) yang menceritakan zat-zat tertentu yang ditambahkan pada rokok untuk menimbulkan sifat adiktif bagi pemakainya.

Ada yang punya link report hasil penelitian bahaya rokok yang berasal dari Indonesia? (minta dung…)

Kontribusi perusahaan pembuat rokok di Indonesia bagi masyarakat?

Dulu saya pernah mendapat info dari seorang teman, bahwa salah satu pemberi pajak terbesar bagi negara adalah salah satu perusahaan rokok (saya gak tahu bener ngganya .. hehehe). Data yang baru bisa saya temukan adalah bahwa beberapa orang yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes adalah pengusaha rokok (lihat disini). Artinya, kalau semua orang berhenti merokok, berapa banyak karyawan yang bakal kehilangan penghasilan, mulai dari petani tembakau, karyawan, hingga pemulung puntung rokok? hehehe.

Tapi, kalau dilihat dari daftar orang kaya tersebut, kontribusi mereka terhadap perbaikan perekonomian bangsa ini tidak sebanding dengan penghasilan mereka menjual rokok. :-( (Apakah ini dapat menjadi alasan bagi saya untuk berhenti merokok :-) )

Ingat!

Ingat tulisan ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi agar anda merokok. Semuanya terserah pada diri masing-masing. Selalu ada sisi positif da negatif. Saya pribadi masih berusaha untuk berhenti merokok (masih dalam tahap mengurangi).

Pesan dari beberapa perokok yang saya kenal bagi yang belum pernah merokok. Janganlah sekali-kali mencoba merasakan nikmatnya merokok!. (Aneh kan? perokok memberi pesan agar jangan merokok??? hehehe).

Saya mohon maaf kalau asap rokok saya menggangu Anda, Tolong ingatkan, agar saya menjauh dari anda ketika saya merokok.

Sekian dulu, Wallahu ‘Alam.